Ceramah Kajian Tentang Riba

Riba, Dosa yang masuk kedalam dosa besar yang kini dianggap remeh oleh orang yang mengaku beragama Islam. Dalam kehidupan sekarang ini, banyak kita dapatkan di sekeliling kita, kaum muslimin yang bermudah-mudah mencari jalan pintas mendapatkan harta, seperti barang berharga, kendaraan, mobil dan rumah, dengan cara melakukan transaksi riba.




Para pelaku riba mendapatkan ancaman dari Allah Ta’ala. Berikut ini kami sampaikan dua ayat dalam Al Qur’an tentang ancaman bagi pelaku riba, sebagai peringatan untuk kita semuanya.

Dibangkitkan dari Kubur dalam Keadaan Gila

Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata (berpendapat) bahwa sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah [2]: 275)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata ketika menjelaskan ayat di atas,Maksudnya, tidaklah mereka berdiri (dibangkitkan) dari kubur mereka pada hari kiamat kecuali seperti berdirinya orang yang kerasukan dan dikuasai setan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/708)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah menjelaskan,”Para ulama berbeda pendapat tentang ayat ini. Apakah maksud ayat ini adalah mereka tidaklah bangkit dari kubur mereka pada hari kiamat kecuali dalam kondisi semacam ini, yakni bangkit dari kubur seperti orang gila atau kerasukan setan. Atau maksudnya adalah mereka tidaklah berdiri untuk bertransaksi riba (di dunia), (yaitu) mereka memakan harta riba seperti orang gila karena sangat rakus, tamak, dan tidak peduli. Maka ini adalah kondisi (sifat) mereka (pelaku riba) di dunia. Yang benar, jika sebuah ayat mengandung dua kemungkinan makna, maka ditafsirkan kepada dua makna tersebut semuanya.” (Syarh Riyadhus Shalihin, 1/1907)

Allah SWT Berjanji akan Menghancurkan Harta Riba

Allah Ta’ala berfirman,
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS. Al Baqarah [2]: 276)
Ini adalah hukuman di dunia bagi pelaku riba, yaitu Allah akan memusnahkan atau menghancurkan hartanya. “Menghancurkan” ini ada dua jenis:
Pertama, menghancurkan yang bersifat konkret. Misalnya pelakunya ditimpa bencana atau musibah, seperti jatuh sakit dan membutuhkan pengobatan (yang tidak sedikit). Atau ada keluarganya yang jatuh sakit serupa dan membutuhkan biaya pengobatan yang banyak. Atau hartanya terbakar, atau dicuri orang. atau terkena musibah lainnya. Akhirnya, harta yang dia dapatkan/miliki habis dengan sangat cepatnya. Aatau Allah SWT tidak buat tenang hati dan kehidupannya.
Ke-dua, menghancurkan yang bersifat abstrak, yaitu menghilangkan (menghancurkan) berkahnya. Dia memiliki harta yang sangat berlimpah, akan tetapi dia seperti orang fakir miskin yang tidak bisa memanfaatkan hartanya. Dia simpan untuk ahli warisnya, namun dia sendiri tidak bisa memanfaatkan hartanya. (Lihat penjelasan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin di Syarh Riyadhus Shalihin, 1/580 dan 1/1907).



3 jawaban hati manusia ketika diperintahkan taat kepada Allah SWT & RasulNya:
  • 1) Jawaban org ‪#‎Mukmin‬: Sami'na wa atho'na (kami dengar, kami taat)
  • 2) Jawaban Bani Israil/Yahudi/nashoro: sami'na wa ashoina (kami mendengar, tapi tdk menaati)
  • 3) Jawaban org MUNAFIQ: sami'na wa hum laa yasma'uun (mereka berkata: "kami dengar" padahal mereka tidak mendengarkan)

Masuk kategori manakah kita? 






HADITS-HADITS SHAHIH DARI KITAB SILSILAH AL-AHADITS ASH-SHAHIHAH

HADITS KE-1028: ANJURAN UNTUK BERSEGERA DALAM BERINFAK

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ما يسرني أن لي أحدا ذهبا تأتي علي ثالثة وعندي منه دينار إلا دينار أرصده لدين علي
“Aku tidak suka apabila kau memiliki emas sebesar gunung Uhud, lalu lewat kepadaku tiga hari ternyata masih tersisi satu Dinar. Kecuali Dinar yang aku pakai untuk membayar hutang.”

HADITS KE-1029: PERTOLONGAN ALLAH KEPADA ORANG YANG BERNIAT MEMBAYAR HUTANG

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من أخذ دينا وهو يريد أن يؤديه أعانه الله عز وجل
“Barangsiapa yang berhutang kepada orang lain dan ia memang berkeinginan untuk membayarnya, maka Allah akan bantu untuk membayarnya.”

HADITS KE-1033: BAHAYA RIBA

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
درهم ربا يأكله الرجل -و هو يعلم- أشد عند الله من ستة وثلاثين زنية
“Satu Dirhamnya riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan ia tahu bahwa itu riba, maka dosanya lebih berat di sisi Allah dari 36 kali berzina.”

DOWNLOAD MP3 CERAMAH AGAMA ISLAM: KITAB SILSILAH HADITS SHAHIH, HADITS KE-1028 DAN KE-1033


Meluruskan Jual Beli Sesuai Syariat

Download MP3 Kajian Kitab Matan Abu Syuja’ (Kitabul Buyu’) – Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi: Riba Jual Beli (Bagian ke-1)


ALLAH & PARA RASULNYA AKAN MEMEMERANGI PARA PELAKU RIBA BAIK DI DUNIA & AKHIRAT JIKA MERAKA TAK MAU BERHENTI TIDAK MENGULANGI SERTA BERTAUBAT DI DUNIA..

MINTALAH PADA ALLAH SWT AGAR SELALU DIBERIKAN HATI YANG QANA'AH + TUBUH YANG SEHAT + REZEKI YANG CUKUP


Klik Play, Jika menggunakan IDM (INTERNET DOWNLOAD MANAGER)
Klik tombol play > Pilih Download 3GP



Latest