Legenda Burung Keblak (Keblek)

Salam sahabat jitu, selamat hari raya idul fitri 1434 H, bagi yang merayakan. Artikel dalam label baru saya luncurkan hari ini, terkait dengan tidak sedikitnya orang-orang yang masih mempercayai adanya legenda, baik itu mitos ataupun kepercayaan-kepercayaan yang bersifat mistik ataupun spritual. Indonesia memang surganya legenda. Nah pada artikel pertama ini saya akan buka dengan legenda tentang sebuah atau tepatnya burung, burung ini bukan burung sembarang karena burung ini turut muncul dalam kehidupan saya, tepatnya di sebuah desa kampung halaman orang tua saya di Jawa.
Oke, burung yang satu ini memang merupakan legenda asli Indonesia, dan terkenal dari jaman nenek moyang dahulu. Tapi karena modernisasi saat ini yang berkembang pesat, kehadiran mereka semakin dipertanyakan, dalam pikiran saya pun ada pernyataan seperti ini "Kemana mereka yang dulu pernah eksis menghilang ?". Cukup canda guraunya. Kita fokus ke masalah kita, nama burung ini adalah burung Keblak/Keblek, itu adalah nama yang cukup populer untuknya, yahh meskipun didaerah lain mungkin menyebutnya berbeda.
Lalu makhluk jenis apakah burung ini ? binatang atau lelembut ? atau hanya legenda untuk menakuti anak kecil. Dikatakan bahwa burung keblak adalah lelembut/makhluk halus berwujud binatang. Lalu adakah arti akan kehadirannya ? Sampai saat ini ada sebagian orang yang mengakui bahwa hadirnya burung keblak ini adalah untuk mengingatkan bahwa ada orang terdekat, entah itu saudara atau teman sejawat yang nyawanya sudah ingin berpulang, (burung ini tidak mencabut nyawa !). 
Ilustrasi ini bukanlah sosok sebenarnya
Tanda-tanda hadirnya burung keblak ini, yakni akan terdengar dengan jelas ditengah malam suara kepakan sayapnya yang besar (dari sinilah nama Keblak/keblek berasal), "bleg… bleg… bleg…" terkadang bunyinya seperti ini "bleg… bleg… bleg…sirrrrrrr" (sirrrr dipercaya bunyi dari paruh atau mulutnya) dan biasanya akan mengitari rumah dimana orang yang diberitahukan kabar duka ini menetap, bahkan walau hanya menginap (bukan rumah orang yang akan meninggal). Jarang sekali hanya pada satu sisi rumah ia muncul atau terdengar kepakannya, lebih sering bunyi kepakan terdengar mengitari rumah, meskipun agak sedikti lama, karena ia suka hinggap di pohon disekitar rumah tersebut. Suara ini mempunyai ritme berbeda dengan kepakan burung pada umumnya, suara yang betul-betul membuat bulu kudu saya sedikit merinding. Ada yang mengatakan juga dahulu keblak lebih sering muncul di tempat wingit, angker atau sengaja dipasang pagar gaib oleh orang jaman dahulu. Ada lagi yang berpendapat bahwa dia adalah penunggu api di dapur sebagai penunggu luweng atau jaman dulu tempat padupan pemujaan.
Kemudian ada pertanyaan lagi bukan, seperti apa sosok asli si burung keblak ini. Menurut beberapa sumber baik catatan atau saksi hidup, burung keblak ini merupakan sebuah lelembut jenis binatang yang sosoknya seperti kalkun, ayam jago, kelelawar, warna dominan hitam pekat, setinggi pinggang orang dewasa, berkepala manusia (menyerupai kelelawar) dengan ukuran kecil, mata merah, bersayap kelelewar, cara jalan seperti burung (ada yang menyebutkan bahwa kakinya hanya satu), tidak berbulu, bertaring panjang, berperut buncit, bunyi yang terdengar adalah bunyi dari gesekan kepakan sayapnya. Dalam beberap kasus disebutkan bahwa burung keblak ini merupakan burung siluman yang menyeramkan, dan sebagian meyakini sebagai Garuda, dalam bentuk gaib sesuai dengan cerita jawa kuno.
Itu adalah sedikit penggambaran si burung keblak ini, cerita tentang keblak ini pun bisa dilihat jelas di ornamen dinding beberapa candi di Indonesia, alur cerita wayang, dsb. Anehnya dalam pewayangan terkadang burung keblak menjadi informan yang terpercaya karena sifatnya yang netral, artinya tidak terikat oleh makhluk lain. Keblak dalam cerita "Taman Keputren Pasir Luhur" menjadi pemberi kabar baik bagi Bungsu Ciptarasa yang  menanyakan kepada burung Keblak perihal keadaan Raden Kamandaka. Burung Keblak memberi isyarat bahwa Raden Kamandaka masih hidup, maka Bungsu Ciptarasa merasa sangat gembira.
Ilustrasi ini bukanlah sosok sebenarnya
Makhluk jenis ini memang bukan makhluk yang bisa dipelihara manusia, di usik manusia, makhluk seperti ini biarlah menjadi makhluk misterius yang lestari, terjaga, dengan tetap menghargai satu dengan yang lain. Anda boleh percaya, boleh juga tidak, tapi jika anda tanyakan saya, saya akui burung keblak ini memang ada baik itu dalam sejarah jawa, atau kenyataan sekarang ini, saya dan ibu saya adalah saksi tentang keunikan burung mistis ini. (Jangan samakan dengan makhluk astral diluar negeri, karena kebanyakan makhluk yang ada disana sudah dimanipulasi terlebih dahulu). Burung ini tidak bisa dipanggil atau dibuktikan dengan sengaja, mereka hadir tidak bisa diprediksi, sebagian malah hampir tidak terlihat (kasat mata), hanya bunyi kepakan sayap besarnya saja yang terdengar jelas membelah sunyi malam.
Itulah sedikit informasi legenda burung keblak, semua ini adalah rahasia Tuhan Yang Maha Kuasa, kita sebagai manusia yang lebih tinggi derajatnya dari pada setan dan jin, harusnya tidak takut dan bergantung pada mereka. Oke sampai disini dahulu artikel perdana legenda, sampai jumpa diartikel berikutnya, salam sahabat jitu.